Part 5
Dua bulan yang lalu.
Aku berada di jembatan penyebrangan di Nishi-Shinjuku.
Di depanku ada seorang wanita yang hampir saja melompat.
Tidak ada waktu untuk ragu. Aku mengulurkan tanganku dan mulai berlari.
"Whoaaaa, berhenti!"
Berteriak, aku bergegas ke arah wanita di depanku. Ini pasti terlihat aneh sekali, karena aku tidak punya waktu untuk memikirkannya.
"Eh, eeh?"
Ketika aku berjarak sekitar tiga meter, dia memperhatikanku. Aku melompat sekeras yang ku bisa dan berguling di lantai bersamanya dalam pelukanku.
Aku berusaha agar dia langsung terjatuh ke lantai, jadi aku membalikkannya dan melompat sehingga aku berada di bawahnya. Punggungku sangat sakit karena itu.
"S-Siapa kau! Hei, apa yang kau lakukan...!"
Dari cara dia berbicara, tampaknya luka lecet pada tubuhnya.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, tetapi kamu tidak bisa hanya melompat! Aku juga merasa tertekan karena aku tidak punya pekerjaan, tetapi aku tidak berpikir untuk mati..."
Aku entah bagaimana berakhir berbicara tentang diriku sendiri, tetapi ku pikir aku memilih kata yang tepat.
Yah, aku tidak tahu dalam situasi seperti apa dia berada, tetapi aku kehilangan pekerjaan dan belum bisa menemukan satu pun, jadi harusnya posisiku lebih pada sisi ditolong.
Itu sebabnya, ku pikir, kata-kata "jangan mati" seharusnya dipahami dengan baik.
"……Saya mengerti."
Sebuah napas besar.
"Kau pikir aku mencoba bunuh diri, jadi kau mencoba menghentikanku."
"Y-Ya, itulah mengapa aku harus menghentikan... Eh?"
Aku akhirnya menyadarinya di sini.
Wanita itu anehnya tenang dan tenang, dan dia berbicara dengan tenang.
Tidak ada yang terlihat seperti orang yang akan mencoba bunuh diri.
"……Tidak begitu?"
"Sayangnya, tidak."
Sambil menghela nafas keheranan,
"Bisakah kamu melepaskanku ?"
Aku mendengar suara yang relatif marah di telingaku.
"Iya……"
segera ku buka tangan dan kakiku secepat mungkin, seperti mesin tangkapan boneka.
Translator: NyanNyan-tan