Bab 30 - Apa kau berbohong kepadaku?
Himeko pulang tepat sebelum jam 7 malam, ketika matahari hampir terbenam.
“Aku pulang~.”
"Selamat datang di rumah. Mana Haruki?”
"Dia bilang dia terlalu lelah untuk datang dan makan hari ini, jangan khawatir."
“Haruki kehabisan energi… Apa saja yang kalian lakukan…?”
“Hanya belanja biasa?”
Hayato menatap Himeko dengan curiga, wajahnya tampak agak bersinar dan dia terlihat puas.
Himeko mengendus dan memastikan apa menu makan malamnya.
"Kari?"
"Ya, itu untuk besok malam juga."
“Hmm~, beri tahu aku kalau sudah siap.”
"Ya, ya."
Kembali di kamarnya, Himeko melemparkan tasnya ke lantai dan jatuh ke tempat tidur dengan bunyi gedebuk.
Wajah Himeko menyeringai saat dia mengingat kejadian hari itu dengan senyum yang melekat di wajahnya.
Pertama kali dia pergi keluar bermain di kota cukup mengejutkan bagi Himeko.
Tidak seperti di Desa Tsukinose, ada banyak sekali gerbong kereta dan gedung stasiun yang rumit di mana kau bisa tersesat.
Ketika dia melihat sekeliling, dia melihat berbagai macam mobil selain mobil pengangkut barang.
Dan kemudian ada bangunan yang membentang secara vertikal, bukan horizontal.
Semangat Himeko meroket sejak pagi saat dia melihat kota yang selalu dia impikan.
“Whoaa~, luar biasa… di mana kita akan mulai melihat-lihat…?”
“Fufu, kau bisa melakukannya dengan efisien dan tanpa membuang waktu dengan menuju toko-toko di sepanjang Chuo-Dori dan kemudian berkeliling toko di ujung jalan!”
“Haru-chan, untuk seseorang yang begitu enggan kemarin, kau benar-benar bersemangat, 'kan?”
“Begitu aku memutuskan untuk melakukan sesuatu, aku harus melakukannya dengan serius! Dengan begitu aku bisa mengejutkan Hayato, 'kan?”
“Ya, kurasa begitu.”
Orang yang lebih bersemangat daripada Himeko adalah Haruki.
Wajah Haruki yang tersenyum nakal, ditambah dengan tunik berdesain kekinian dan celana pendek, yang memberinya kesan polos, membuat jarak antara dia dan orang lain di sini sedikit mengejutkan.
Kebetulan, pakaian itu dipilihkan oleh Himeko, dan tunik itu adalah miliknya sendiri. Melihat Haruki seperti itu membuatnya berpikir.
(Dia melakukan yang terbaik untuk Onii, ya…)
Bukankah lebih bagus jika kau berpakaian seperti seorang gadis dan membuat Onii menjadi tergila-gila padamu?
Itulah yang Himeko dengar di rumah Haruki tempo hari.
Memang benar Himeko-lah yang membakar semangat Haruki. Karena tujuannya adalah untuk menyiksa Hayato, reaksi ini wajar saja.
Melihat Haruki seperti ini, Himeko merasakan sedikit kecemburuan dalam dirinya―dia menampar wajahnya untuk menutupinya.
"Oh, kau benar-benar menyukainya, Hime-chan!"
"Baiklah, kita akan habis-habisan!"
“O-Ohh!!!”
Jadi, kedua gadis itu, yang dalam mode ketegangan tinggi, pergi ke berbagai toko dan melihat-lihat. Sangat menyenangkan melihat Haruki tersedot ke dalam toko game, toko miniatur kapal selam, dan sudut gacha.
Dalam perjalanan, mereka pergi ke kafe buah yang sedang populer di Internet, di mana mereka masing-masing makan parfait buah sebesar wajah mereka, dan menikmati mengobrol satu sama lain.
Haruki dan Himeko berkeliling ke berbagai toko dengan lancar, tetapi satu-satunya kesalahan perhitungan mereka adalah mereka terus bolak-balik karena mereka ingin mencocokkan berbagai barang dari toko yang berbeda.
Haruki, yang sangat bersemangat, kehabisan energi saat perjalanan pulang naik kereta dan akhirnya menyandarkan kepalanya di bahu Himeko.
Himeko merasakan pipinya mengendur saat melihat Haruki dalam keadaan tak berdaya.
(Itu menyenangkan ... oh?)
Saat dia mengingat hari itu, sebuah notifikasi masuk ke ponselnya, membawanya kembali ke dunia nyata. Ketika dia melihat layar, dia melihat pesan dari sahabatnya dari kampung halamannya, Desa Tsukinose, Saki.
“Apa yang kau lakukan hari ini~? Aku punya terlalu banyak waktu luang, jadi aku mencari bentuk-bentuk kereta api dari seluruh dunia~.”
“Woah, kita saat ini sudah tahun ketiga, kau tahu? Ayo belajar untuk ujian.”
“Aneh~, aku pergi ke mejaku untuk belajar dan itulah yang terjadi~.”
"Yah, aku juga berbelanja sepanjang hari, hari ini."
“Begitu~, apa yang kau beli~?”
“Bukannya aku membeli sesuatu, atau lebih tepatnya, aku memilih…. Oh ya, apa kau ingat Haru-chan yang dulu selalu bersama Onii?”
“Eh, ya… Kurasa dia yang upgrade dari monyet menjadi gorila, kan?”
"Ya ya. Aku pergi untuk melihat beberapa pakaian untuk Haru-chan… Tunggu sebentar.”
Himeko kemudian memilih beberapa gambar yang dia ambil hari ini yang sangat dia sukai dan melampirkannya ke pesannya.
Ada yang standar kasual, ada yang feminin dengan sedikit tampilan anggun, dan ada yang manis dan girly dengan daya tarik girlish yang akan diterima dengan baik oleh lawan jenis― semuanya cocok dengan Haruki dan Himeko dan menonjolkan pesona mereka.
Himeko berpikir mereka terlihat cukup bagus, dan dia juga ingin mengejutkan Saki dengan menunjukkan kecantikan teman masa kecilnya yang telah dia temui kembali.
Itu sedikit mengejutkan, hanya untuk memberinya sesuatu untuk dibicarakan.
"Apa!?"
Itu sebabnya benar-benar tidak terduga bahwa dia menerima panggilan segera setelah gambar itu dikirim.
“Em, Saki-chan―”
“Aku ingin tahu siapa wanita itu~?”
"Hmm!? Saki-chan!? Orang itu Haru-chan, kau tahu!?”
“Aku mengerti~…. Dia gadis yang cukup cantik, 'kan~?”
"Y-Ya, dia cukup cantik, 'kan?"
Itu adalah suara dingin yang tidak bisa Himeko bayangkan dari gadis yang agak pemalu dan santai yang dia kenal. Itu memiliki kekuatan yang aneh― dia tahu secara naluriah bahwa dia tidak boleh melawannya, jadi dia merentangkan punggungnya dan duduk tegak di tempat tidur.
“Aku ingin tahu, apakah kau berbohong padaku Hime-chan~? Aku dengar kau bilang dia gorila~?”
“Eh, ya, itu benar juga. Dia masih orang yang sama, seperti ketika dia masih kecil, dan bahkan ketika Onii ada di depannya, dia masih seorang yang begitu santuy, kasar, gorila.”
“Mou~, seperti dulu~!?”
“S-Saki-chan!?”
Himeko benar-benar bingung.
Ini adalah pertama kalinya dia melihat Saki yang biasanya sopan terlihat sangat putus asa, dan dia tidak tahu kenapa.
Dia hanya bisa merasa ngeri ketika dia mendengar suara tangisan di ujung telepon yang mengatakan hal-hal seperti, “Dia pergi ke sekolah apa~?” "Aku tahu itu. Aku harus pergi ke sana saat liburan musim panas~.” dan “Anak laki-laki SMA adalah binatang buas~…”.
“Oi~ Himeko, sudah siap!”
Jadi panggilan dari Hayato itu adalah anugerah baginya.
“M-Maaf Saki-chan, aku dipanggil untuk makan malam, jadi aku harus pergi sekarang!”
“Oh~, Hime-chan~!”
"Onii, aku datang!"
Himeko meminta maaf dari lubuk hatinya yang terdalam, tetapi memanfaatkan situasi ini dan meninggalkan kamar.
Dia tidak tahu kenapa sampai akhir, dan memiringkan kepalanya.
Translator: Janaka
😐
ReplyDelete