OmiAi - Selingan 7 Bahasa Indonesia


 

Selingan 7

Ketika ayah angkatku mengatakan itu padaku, pada awalnya aku pikir aku telah melakukan sesuatu yang salah.

Karena aku baru saja pergi ke rumah orang tuanya untuk menyambut tahun baru.

Atau mungkin dia sudah bosan denganku.

Merasa tidak enak, aku bertanya pada ayah angkatku.

Setelah berpikir sebentar, ayah angkatku menjawab.

Awalnya, Mei-chan yang seharusnya bertunangan dengannya, bukan aku, menurut ayah angkatku.

Namun, keluarganya telah memilihku.

Dan karena aku juga ingin perjodohan, kami diputuskan untuk bertunang.

Tapi…

"Aku ingin tahu apakah kau benar-benar tidak ingin lamaran perjodohan."

Rupanya itu yang dia maksud.

Aku tidak tahu bagaimana menjawabnya, jadi aku hanya berdiri di sana dengan linglung.

Ketika aku tetap diam, Ayah angkatku berkata, “Kau tidak harus menikah jika kau tidak mau. Aku tidak punya niat untuk memaksamu melakukan apa pun. Jika kau tidak suka, katakan saja tidak… Aku akan menunggu beberapa saat untuk jawabanmu.”

Memang benar kalau aku tidak menyukainya sampai beberapa waktu yang lalu.

Tapi aku tidak membencinya sekarang.

Sudah agak terlambat untuk mengatakan apa pun, dan kata-kata itu tidak ada artinya sekarang.

Kenapa dia mulai mengatakan itu sekarang?

Tiba-tiba aku tersadar… ada ibu angkatku.

Ibu angkatku membenciku.

Dia tampaknya tidak terima tentang lamaran pernikahan ini, dan tentang aku menikahinya.

Mungkinkah dia ingin menggunakan ketidaksukaanku sebagai alasan untuk memutuskan pertunangan kami?

Dan kemudian membuatnya bertunangan dengan putrinya sendiri, Mei-chan.

Ayah angkatku juga ingin menikahkannya dengan putrinya sendiri, karena dia secara alami lebih manis dariku…

Mungkin aku agak terlalu paranoid.

Tapi tidak ada yang menyangkalnya.

Atau apakah itu ... orang itu lagi, memberi tahu ayah angkatku atau ibu angkatku sesuatu yang tidak perlu?

Orang itu benar-benar, selalu, selalu, selalu ……

Tidak, jangan lakukan itu.

Itu belum diputuskan.

Apapun masalahnya, tidak ada keraguan kalau awan gelap berkumpul di atas pertunanganku dengannya.

Ini tiba-tiba membuatku merasa tidak nyaman. 

Apa dia benar-benar jatuh cinta padaku? 

Sampai beberapa saat yang lalu, aku benar-benar yakin kalau dia jatuh cinta denganku, …meskipun itu mungkin terdengar sedikit arogan.

Dia begitu baik padaku.

Dia juga memberiku hadiah yang sangat bagus.

Yang terpenting…, seseorang tidak akan pernah berkata, “Bolehkah aku memelukmu?” pada seseorang yang tidak kau sukai.

Ini pasti cinta saling berbalas.

Aku pikir dia sangat mencintaiku hingga mungkin dia mengira aku sudah menjadi kekasihnya dan itulah mengapa dia tidak repot-repot memberi tahuku perasaannya.

Tapi mungkin itu semua hanyalah imajinasiku.

Aku pikir karena aku menyukainya, aku hanya melihat apa yang nyaman bagiku…

Kemungkinan itu terlintas di benakku.

Dia hanya mencoba menjadi "tunangan".

Dia mungkin menganggapku hanya sebagai teman lawan jenis.

Ketika aku memikirkan itu, aku menyadari kalau dia sangat dekat dengan gadis-gadis yang tumbuh bersamanya.

Mungkin tingkat kedekatan itu normal baginya …

Tidak, tidak… sepertinya, itu tidak mungkin.

Kau tidak akan mencoba memeluk seseorang yang tidak kau sukai atau menepuk kepalanya.

Bahkan jika itu bukan perasaan romantis yang kuat, aku yakin dia menyukaiku dalam beberapa hal…Mungkin.

Tapi bahkan jika begitu, aku masih merasa tidak nyaman.

Dia adalah pria yang luar biasa.

Dia tidak terlalu menonjol di sekolah, tapi itu karena dia biasanya tidak menata rambutnya.

Ketika dia pergi berkencan denganku, dia berdandan dengan baik.

Ketika dia berpakaian dengan benar, dia sangat keren.

Dia juga tinggi.

Dia baik dan gentleman.

Dia sangat peduli padaku.

Dia cerdas, berpendidikan, dan atletis.

Dia bisa menceritakan lelucon dan sangat menyenangkan untuk diajak bicara.

Dan ... meskipun mungkin akan menyinggung perasaannya untuk menyebutkan hal ini ketika menyebutkan poin-poin baiknya, keluarga Takasegawa sangat kaya.

Sampai setengah tahun yang lalu, aku sangat naif hingga aku tidak tahu berapa banyak uang dan kekuatan politik yang dimiliki keluarganya, tetapi sekarang aku tahu.

Tentu saja, aku tidak menyukainya atau mencintanya karena dia kaya.

Bahkan jika keluarganya jatuh, cintaku padanya tidak akan pernah hilang.

Hanya saja.. Gadis yang tertarik dengan uangnya mungkin akan mengejarnya.

Cara klasik yang sangat bagus untuk menyebutnya adalah "kucing pencuri'"
[TN: Matre]
[ED: bahasa Jepangnya "dorobo neko". Mungkin kalian pernah dengar di beberapa anime.]

Tentu saja, dia bukan tipe pria yang akan mengkhianati istrinya.

Aku percaya pada karakternya.

Tapi dia tidak pernah menyatakan cintanya padaku atau melamarku.

Dengan kata lain, tanpa "tunangan" dalam hubungan kami, dia dan aku hanyalah teman dari lawan jenis.

Bagaimana jika dia tidak begitu menyukaiku, atau setidaknya tidak menyukaiku seperti aku menyukainya?

Dan bagaimana jika seorang wanita yang sangat menarik mendekatinya?

Aku bahkan tidak ingin memikirkan itu.

Aku ingin kepastian.

Aku ingin dia mengatakan kalau dia menyukaiku, atau dia mencintaiku.

Aku ingin dia mengungkapkannya dengan kata-kata.

Itu membawaku kembali ke pertanyaan ... Mengapa dia tidak memberitahuku kalau dia menyukaiku?

Dia jatuh cinta padaku.

Dia seharusnya ...... jatuh cinta padaku.

Dan aku pikir aku telah menunjukkan padanya dengan tindakanku kalau aku menyukainya.

Aku pikir sudah waktunya dia mengatakan padaku bagaimana perasaannya tentangku.

Meski demikian, dia belum mengungkapkan perasaannya padaku.

…Tentu saja, itu adalah sesuatu yang bisa kukatakan pada diriku sendiri juga.

Jika dia tidak mengatakan kalau dia menyukaiku, maka aku harus memberitahunya kalau aku menyukainya.

Begitulah seharusnya.

Aku tahu, tidak baik untuk tetap diam selamanya, dan meminta dia melakukan apa yang aku ingin dia lakukan tanpa mengatakannya dengan keras dan menikmatinya.

Itu adalah kebiasaanku yang sangat buruk untuk hanya melihat apa yang aku inginkan tanpa mengatakan apa-apa.

Hanya saja… Bahkan jika aku sangat egois untuk melakukan itu… Aku ingin dia mengatakan “Aku mencintaimu” padaku.

Agak berlebihan untuk menyebut ini mimpi, tapi aku punya keinginan untuk ditembak dengan romantis dari pria yang aku sukai.

Aku pikir itu adalah keinginan kebanyak wanita, bukan hanya aku.

Dan ... meskipun ini sedikit alasan, aku yakin dia sendiri ingin menembakku.

Keluarganya sangat kuno (mungkin bukan cara terbaik untuk mengatakannya).

Aku pikir itu sudah mendarah daging dalam dirinya.

Bahkan, dia selalu berjalan di sisi jalan ketika dia berjalan denganku dan membantuku ketika aku keluar dari mobil.

Tentu saja, aku tidak berpikir dia bahkan memiliki pola pikir chauvinistik laki-laki…

Dia mungkin berpikir kalau pengakuan dan lamaran seharusnya dilakukan oleh laki-laki.

Jadi aku lebih suka menunggu dia melakukannya.

Mari kita kembali ke topik.

Untuk beberapa alasan, dia tidak memberitahuku kalau dia menyukaiku.

Padahal aku selalu siap menerimanya.

Kemudian, setelah banyak merenung, aku tiba-tiba menemukan kemungkinan.

Mungkinkah dia…

Mungkinkah dia sangat tidak peka?

Apa dia tidak sadar kalau aku menyukainya?

Apa mungkin dia tidak tahu kalau aku punya perasaan padanya?

Berpikir kembali, saat liburan tahun baru.

Dia dengan santai meraih tanganku.

Aku sangat senang dan malu pada saat bersamaan.

Aku pikir itu terlihat dalam ekspresiku.

Fakta kalau aku senang karena tangannya bergandengan tangan denganku seharusnya jelas terukir di wajahku kalau aku menyukainya.

Tapi dia berkata, “Hmm? Ada apa?"

Dia sangat pandai menyembunyikan emosinya, jadi kupikir dia mungkin hanya menyembunyikan rasa malunya. Tapi…,

Mungkin dia tidak benar-benar mengerti kalau aku suka padanya.

Seperti itulah ketika dia tiba-tiba memintaku untuk pulang bersamanya.

Aku adalah satu-satunya yang keliatan malu.

Bagaimana jika dia sangat tidak peka dan tidak tahu betapa aku menyukainya?

Itu akan menjelaskan mengapa dia tidak memberitahuku bagaimana perasaannya tentangku.

Dia pria yang sangat berani, tapi, dapat dimengerti, dia akan enggan untuk berbagi perasaannya dengan seseorang yang mungkin menyukainya atau tidak.

Tapi itu berarti dia tidak akan bisa memberitahuku perasaannya padaku dalam waktu dekat.

Jika dia sangat tidak peka, dia tidak akan pernah memperhatikanku dari caraku memperlakukannya.

Apa yang harus aku lakukan…?

Mungkin ide yang buruk untuk mengkhawatirkan hal-hal seperti itu dengan sangat serius.

Aku masuk angin pada hari Sabtu yang indah.

Dan tepat pada saat ibu angkatku dan Mei-chan tidak ada.

… Tidak, itu mungkin yang terbaik, karena aku merasa lebih nyaman saat ibu angkatku tidak ada.

Ketika aku memberi tahunya tentang hal itu, dia sangat khawatir tentang keadaanku.

Dia bilang dia akan mengunjungiku.

Pada awalnya, aku merasa sangat buruk.

Aku tidak sedang pilek parah saat itu, dan aku tidak ingin dia terkena flu.

Tapi… Itu juga benar kalau aku merasa tidak berdaya.

Aku kira dia bisa merasakannya melalui telepon.

Dia mengemukakan fakta kalau aku telah merawatnya di masa lalu dan membimbingku hingga aku dapat dengan mudah menerima bantuannya.

Aku sangat senang mendengar kekhawatirannya.

Pada saat yang sama, aku meminta maaf.

Aku memutuskan untuk memintanya membantuku.

Ternyata, itu adalah keputusan yang tepat.

Pilekku semakin parah setelah kedatangannya.

Aku mengalami demam tinggi hingga aku tidak bisa tidak menunjukkan bra-ku di depannya, penilaian dan kesadaranku terganggu.

Itu benar-benar melegakan karena ada dia di sana.

Selain itu..., aku pikir itu sedikit keuntungan untukku karena digendong seperti tuan putri.

Kemudian dia membawaku ke rumah sakit dan bahkan menyiapkan makanan untukku setelah kami kembali.

Dia menawariku nampan dengan mangkuk dan sendok di atasnya.

Lalu tiba-tiba,… Itu terpikir olehku.

Jika aku terus memperlakukannya seperti biasanya, dia tidak akan memperhatikan kasih sayangku.

Dan tidak peduli berapa lama aku akan menunggu pengakuannya, tidak baik bagiku untuk tetap pasif.

Aku juga perlu berubah.

Aku harus lebih proaktif dalam mengkomunikasikan perasaanku padanya dengan cara yang mudah dimengerti.

Itu sebabnya…

“Tolong suapi aku.”   

Aku dengan egois menyatakan keinginanku.


Translator: Exxod

Editor: Janaka

10 Comments

Previous Post Next Post


Support Us