Siswa Berprestasi dan Pembuat Masalah― Hujan dan Kopi Kaleng 2
(TN: Ini kejadian sebelum dia tahu Tomochan adalah Tomori.)
Waktu itu tengah malam.
Setelah menonton episode terbaru "Kimi Hana" dan berbagi pemikiran, pesta menonton kami malam ini berakhir...
"...Aku tidak bisa menerimanya."
Melihat beranda Twitterku, aku menemukan bahwa banyak orang memiliki pendapat serupa dengan Kouhai-chan. Dengan kata lain, semua orang lebih fokus pada animasi daripada ceritanya.
Nah, tidak masalah karena "Kimi Hana" adalah anime dengan banyak fan service.
(Aku juga merekomendasikannya padanya, juga...)
Aku mengingat sebuah insiden yang terjadi dua hari yang lalu.
[Eh, apakah anime benar-benar menarik?]
Tomori bertanya kepadaku saat aku menonton anime selama istirahat di kelas.
[Tentu saja. Rekomendasi terbaikku musim ini adalah 'Kimi Hana.']
[Hmm, baiklah, aku pasti tidak akan menontonnya.]
[Eh? Lalu mengapa kamu bertanya?]
[Aku hanya ingin tahu hal seperti apa yang membuat seseorang tumbuh menjadi pria pendiam seperti Kagisaka-kun.]
[Aku juga ingin tahu. Apakah aku membunuh orangtuamu atau saudaramu?]
Yah, kau tidak akan mengerti jenis kesenangan seperti ini, aku melanjutkan dan berkata itu padanya.
Aku mungkin telah memprovokasinya sedikit.
"Sepertinya aku memberikan materi untuk sindiran beracun lainnya..."
― Aku menonton kartun favoritmu.
― Tetapi tahu tidak?
― Dada gadis tiga dimensi tidak memantul sebanyak itu, tahu?
Aku merasa seolah-olah aku akan diolok dengan komentar seperti itu.
"Oh!"
Saat aku memikirkannya, aku mencari ulasan "Kimi Hana" dan menemukan beberapa pendapat yang bisa aku pahami.
[Hubungan karakternya bagus! #KimiHana]
[Aku suka bagaimana tokoh wanitanya seperti saling melengkapi! #KimiHana]
[Ini pertama kalinya aku menonton, tapi sangat menarik! #KimiHana]
Aku tidak bisa tidak tersenyum lebar.
Ternyata ada penonton yang menghargai ceritanya.
Aku merasa bahagia membaca itu.
[Namun, aku tidak berpikir dada gadis-gadis di kehidupan nyata memantul seperti itu. #KimiHana]
"... cara bicaramu terdengar seperti ketua kelas."
Tidak, baris kalimat itu Azusa Tomori banget, dalam pikiranku, bicara?
(Atau mungkin orang ini mulai menonton dari episode terbaru?)
Nama akunnya adalah 'tomochan.'
Tidak ada pengikut, tidak mengikuti.
Tweet muncul tepat sebelum "Kimi Hana" dimulai:
[Aku mungkin mencoba menonton anime yang direkomendasikan oleh K-kun.]
"Apa, seorang teman merekomendasikannya padamu?"
Aku mengangguk setuju, berpikir bahwa aku mungkin bisa akrab dengan orang ini K-kun. Dan kemudian, tweet baru muncul.
[Aku ingin berbicara dan berbagi pemikiranku dengan K-kun.]
[Tapi dia mungkin berpikir aku gila jika tiba-tiba mulai berbicara tentang anime.]
[Aku yakin K-kun tidak suka padaku.]
"Hmm?"
[Di depannya, aku tidak bisa jujur dan akhirnya menjadi kasar.]
[Mungkin dia berpikir aku tidak suka padanya, tapi... dia bodoh. Aku hanya berpura-pura begitu karena orang lain akan cemburu.]
[Jika aku tidak mencintaimu, aku tidak akan berbicara padamu begitu banyak!]
"...Orang ini benar-benar mengalami masa muda sepenuhnya."
Aku tak bisa membantu tapi aku berbicara pada diriku sendiri saat aku membaca tweet yang tampaknya mengungkapkan kekhawatirannya.
Sungguh, dia terlalu menyukai 'K-kun.' Terlalu banyak.
Aku agak iri.
"Baiklah. Tetap semangat, tomochan."
Jika kamu berbicara jujur, aku yakin K-kun juga akan memperhatikanmu.
Aku tidak bisa tidak memberikannya semangat karena dia menyukai "Kimi Hana".
Nah, ini hanya kisah cinta orang asing di SNS. Aku yakin aku akan melupakan semuanya besok.
"Kagisaka-kun, aku menonton anime yang kamu rekomendasikan beberapa hari yang lalu untuk mengisi waktu."
Tapi...
Esok harinya, aku memiliki percakapan yang tidak akan pernah bisa ku lupakan.
"Tidak ada kesalahan dalam anime, jadi aku akan mengatakannya saja... Hubungan antar karakternya cukup baik."
"Iya?"
"Para tokoh wanitanya terasa seperti saling melengkapi satu sama lain."
" ...... "
"Ini pertama kalinya aku menonton, tapi lumayanlah, pikirku..."
" ...... "
"hanya saja pikirku dada gadis-gadis tiga dimensi memantul sebanyak itu... Mengapa kau begitu terkejut?"
Di perpustakaan setelah sekolah.
Suara hujan dari guyuran hujan sore tiba-tiba terdengar dari luar jendela.
Sayangnya, aku tidak membawa payung, jadi aku memutuskan untuk belajar sampai awan hujan lewat dan membuka bukuku.
Itulah saat Tomori mendekatiku.
"Aku terkejut. Aku tidak tahu bahwa siswa terbaik di sekolah ini menonton anime."
Dan cara bicaramu tadi anehnya terdengar familiar... Aku memiliki perasaan tak enak, tapi aku bertanya.
"Apakah kamu datang ke sini hanya untuk memberi tahu pikiranmu?"
"Apakah kamu membenturkan kepalamu? Bagaimana bisa kamu berpikir dengan cara yang begitu sadar diri?"
"Lalu mengapa kamu datang ke sini?"
"Aku hanya punya waktu luang dan ingin membaca. Dan kemudian..."
"Karena aku ada di sini?"
"Bukan, tidak begitu. Karena ada siswa terbaik dengan nilai yang bagus, tetapi dia adalah makhluk pendiam yang tidak melakukan pekerjaan wakil kelas dan hanya punya sedikit teman. Agak kasihan."
Itulah aku.
Huh... Hari ini, aku akan membalas dendam terhadap perwakilan kelas yang kembali menggunakan kata-kata kasar.
"Bolehkah aku menebak nama ilmiah makhluk itu? Pasti Kimitaka Kagisaka, kan?"
"Wow, tepat sekali."
"Tidak, kau salah."
"Huh? Apa yang salah?"
"Sikapmu, Tomori. Perlakuanmu yang kasar terhadap teman sekelasmu pasti salah. Seharusnya kamu menjadi teman semua orang."
"Hei, kenapa kamu tidak pergi mati saja? Aku akan memutar lagu anime daripada mengucapkan bela sungkawa di pemakamanmu."
"Mengapa kamu tidak pergi ke surga? Aku akan mendedikasikan patung akrilik Kimi Hana di makammu."
Aku menanggapi serangan verbal Tomori dengan sindiran.
Pertukaran kata-kata biasa terjadi di dalam "ring" yang dikenal sebagai perpustakaan. (Catatan Penerjemah: Di sini, "ring" adalah kata metafora yang mengacu pada tempat di mana sesuatu seperti pertarungan terjadi.)
"Jadi, begini."
Sambil mengayunkan rambutnya yang berwarna kecokelatan, Tomori dengan gugup duduk di depanku.
"Bagaimana pendapatmu, Kagisaka-kun?"
"Apa maksudmu?"
"Tentang Kimi Hana. Kamu merekomendasikannya, jadi bukankah sebuah Tindakan yang sopan untuk berbagi pemikiranmu?"
"...Baiklah."
"Uh... benarkah?"
"Tunggu sebentar. Aku ingin mendapatkan minuman."
"Oh, kamu tidak diizinkan makan atau minum di perpustakaan. Pergilah minum di luar, pembuat masalah-kun."
"Iya, iya, aku mengerti, siswa berprestasi-san."
Dengan wajah penuh ketenangan, aku menuju mesin penjual minuman di lorong.
(Tidak mungkin, kan?)
Ku pikir aku berlebihan, tapi aku memeriksa akun yang ku temukan di smartphoneku dari kemarin.
Tweet terbaru adalah
[Hooooraaaay! Aku bisa berbicara dengan K-kun!]
[Dan di perpustakaan setelah sekolah! astaga! Ini masa muda banget!]
[Apa ini? Aku sangat bahagia sampai bisa gila! Asupan serotonin meluap di kepalaku!]
Tenanglah.
Dia sangat berbeda dari Tomori. Belum tentu dia adalah Tomori—
[Juga, pulpen K-kun terlihat keren~]
"!"
Sebuah foto diunggah ke akun tomochan.
Itu adalah pulpen yang ditempatkan di atas meja.
Aku tak mungkin tidak mengenali desainnya yang hitam dan sederhana.
"Serius?"
Saat aku menatap gambar pulpenku sendiri, [Teman semua orang] tweet lagi.
[Tapi kalau kamu akan belajar, kamu bisa mengundangku...]
Translator: NyanNyan-tan