OmiAi - Chapter 119 Bahasa Indonesia


 

Bab 119

 

"Hee ... di luar dugaanku, ternyata sangat luas."

Yuzuru, yang selesai berganti pakaian renang sedikit lebih dulu, bergumam menghadap ke kolam renang dalam ruangan.

Ada empat jenis kolam.

Kolam renang anak untuk anak.

Kolam renang jalan kaki untuk berolahraga.

Kolam jacuzzi dengan gelembung.

Dan kolam renang sepanjang 25 meter untuk berenang.

Kamar mandi dan sauna terletak di sebelah dan terhubung langsung dengan kolam renang dalam ruangan.

"Maaf membuatmu menunggu, Yuzuru-san."

Yuzuru dipanggil oleh seseorang dari belakang.

Saat dia berbalik, ada Arisa yang telah selesai berganti pakaian.

"... Tidak, aku juga baru saja masuk."

Sambil membalas dengan kata-kata seperti itu, Yuzuru dengan serius mengamati baju renang Arisa.

Kali ini, dia akan mengajari Arisa cara berenang, dan Kenko Land sebagai tempatnya...

Dia mengenakan pakaian renang satu potong, bukan bikini.

Itu adalah pakaian renang umum yang sangat simpel dengan garis merah di atas kain hitam.

Rasanya tidak aneh untuk menggunakannya saat pelajaran, atau mungkin itu baju renang yang rencananya akan dia gunakan ketika pelajaran renang.

(Apapun yang dikenakan gadis cantik, pasti terlihat bagus ...)

Baju renangnya sangat cocok di kulit Arisa, menonjolkan proporsinya yang indah.

Dadanya bulat dan menggembung, sedangkan perutnya kencang.

Perut bagian bawah sedikit terbuka dan  berani, kakinya yang panjang dan ramping sangat indah.

Yuzuru berpikir tubuh seksi Arisa sangat sehat.

"... Yuzuru-san. Kenapa kamu terus menatapku seperti itu?"

Di sisi lain, apakah dia memperhatikan garis pandang Yuzuru ...

Arisa menatap Yuzuru dengan menyipitkan matanya.

"T-Tidak, maaf."

Yuzuru meminta maaf dan menambahkan setelah berpikir sebentar.

"Aku terpesona oleh dirimu."

"... Benarkah."

Arisa mengalihkan pandangannya dan menjawab dengan nada pelan.

Tapi wajahnya terlihat sedikit memerah.

"Ayo cepat kita mulai."

Dengan suara yang sedikit bergetar, Arisa mulai berjalan dengan canggung.

Diikuti Yuzuru dibelakangnya.

(... Punggungnya juga cantik)

Bagian punggungnya sangat indah, bisa dilihat melalui pakaian bagian belakang yang cukup terbuka, mungkin untuk mengurangi daya tahan air.

Jika melihat ke bawah sedikit, bentuk pantatnya terlihat jelas.

Ngomong-ngomong, kelihatannya Arisa tidak memperhatikan punggungnya sama sekali, jadi dia tidak memperhatikan garis pandang Yuzuru.

Pouch

[ED Note: sfx masuk ke air.]

Dia masuk ke dalam air.

Yuzuru mengikuti.

"... Jadi, apa yang harus aku lakukan?"

"Hmm."

Yuzuru berpikir sebentar dan kemudian menjawab.

"Untuk saat ini, aku ingin melihat seberapa mahirnya kamu terlebih dahulu, jadi cobalah berenang."

"...Baik"

Arisa merasa malu dengan kata-kata Yuzuru.

"Aku cuma bisa tenggelam."

"... Kamu tidak menggunakan kakimu?"

"Orang-orang bisa tenggelam bahkan dengan ketinggian 30 sentimeter."

Tentu bukan berarti tidak ada bahaya sama sekali.

Tapi, Yuzuru tidak bisa membuat keputusan jika dia tidak melihatnya.

"Aku pasti akan menyelamatkanmu."

"... Kalau begitu, jika aku tidak bisa mengapung setelah 10 detik, tolong bantu aku."

Ketika Arisa mengatakan itu, dia mengambil napas dalam-dalam dan tenggelam ke dalam air.

Kemudian dia mulai menggerakkan anggota badannya.

"..."

Penampilannya seperti serangga yang jatuh ke danau.

Beruntung, sepertinya dia tidak tenggelam.

Sepuluh detik kemudian, Arisa berdiri.

Kemudian dia menatap Yuzuru seakan memohon sesuatu.

"Aku tidak bisa mengapung."

Sepertinya, dia harus diajari mulai dari mengapung di atas air terlebih dahulu.

Ini lumayan berat.

"Bisakah kamu mengapung tanpa menggerakkan tangan dan kakimu ...?"

"... Aku tidak bisa."

"Jika kamu tenggelam, aku akan menyelamatkanmu."

"... Pokoknya, kamu harus menyelamatkanku."

Arisa berkata begitu dan menendang lantai kolam.

Kemudian meluruskan lengan, kaki, dan punggungnya, lalu...

Dia tenggelam ke dalam air tanpa suara.

Setelah beberapa saat, Arisa berdiri.

Entah kenapa, dia memiliki ekspresi cemberut di wajahnya.

Yuzuru tersenyum tanpa sengaja.

"Baiklah, aku sudah mengerti kenapa kamu tidak bisa mengapung."

"... Benarkah?"

Arisa terlihat curiga.

Sepertinya tidak percaya akan perkataan Yuzuru.

"Mungkinkah kamu mengatakan kalau aku terlalu memaksakan diri? ... Aku tidak berpikir massa atau volume tubuhku akan berubah hanya karena aku memaksakan diri." 

Kelihatannya, dulu dia menerima bimbingan seperti itu.

Namun, seperti yang terlihat, bimbingan itu tidak ada hasilnya.

"Aku akan mencoba untuk mengajar secara teoritis dan praktis mungkin, tapi tidak sensual."

Arisa mengangguk sedikit dengan ekspresi curiga pada kata-kata Yuzuru.

 

Translator: Exxod

Editor: Janaka

 

1 Comments

Previous Post Next Post


Support Us