Bab 105
"Kenapa kau tidak kembali ke kamarmu?
... Ini sudah larut."
Yuzuru tersenyum pahit pada adik
perempuannya, Ayumi, yang dari tadi berada di kamar Yuzuru.
Keluarga Takasegawa menyewa tiga kamar di
hotel.
Satu kamar untuk Kazuya dan Sayori, dan dua
kamar lainnya masing-masing untuk Yuzuru dan Ayumi.
Namun, Ayumi nongkrong di kamar Yuzuru
sepanjang waktu, meskipun dia punya kamar sendiri.
Alasan Ayumi datang ke kamarnya adalah
karena dia punya banyak waktu luang, tetapi dia tidak ingin menghabiskan waktu
luangnya hanya bermain game sendirian.
Yuzuru tidak tahu bagaimana menangani
adiknya, jadi dia bermain catur, shogi, poker, mahjong, dan lain-lain
dengannya.
Kedua orang tuanya, Kazuya dan Sayori,
sedang bermain di kasino tanpa mengajak anak mereka.
Yuzuru dan Ayumi juga sebenarnya ingin ikut
ke kasino, tetapi ... hukum tidak mengizinkannya.
"Ee~."
"Jangan bilang 'Ee~' ....Besok pagi,
kalau kau tidak bisa bangun dan ketinggalan, bagaimana nanti?"
Tidak apa-apa untuk bermalas-malasan saat
sedang di rumah.
Tapi saat sedang liburan, agak sia-sia
menghabiskan waktu yang berharga dengan bermalas-malasan.
"Lagian, aku juga sudah
mengantuk."
"Kalau begitu, satu pertandingan lagi!
Ayo bertanding sekali lagi!!"
Ayumi berkata begitu dengan batu mahjong di
tangannya.
Untuk saat ini, Yuzuru telah menang. Dia
tidak bertaruh uang kali ini, jadi tidak gunanya untuk menang.
"Bukankah aku tadi sudah bilang
..."
Sambil menghela nafas, Yuzuru bermain
mahjong lagi ... dan beberapa kali mereka bertanding, ketika Yuzuru, yang
dengan senang menuruti adiknya, mengambil batu.
Ponsel Yuzuru berdering.
"Ah... maaf, Ayumi."
Melihat layar ponsel, Yuzuru berkata
begitu, dan ekspresi Ayumi menjadi sedikit tidak puas.
"Mmm... yah, tidak apa-apa kok. Akan
buruk kalau aku mengganggumu. Selamat malam!"
"Ya, selamat malam."
Rupanya Ayumi mengira kalau yang menelepon
Yuzuru adalah Arisa, jadi dia akhirnya meninggalkan kamar Yuzuru.
Setelah memastikan kalau Ayumi meninggalkan
kamar, Yuzuru menjawab telepon.
"Алло!!"
[TN : Bahasa Rusia artinya Halo]
"Tolong pakai Bahasa Jepang."
"Kau tidak bisa diajak bercanda,
Yuzurun."
Yang berbicara di telepon bukan Arisa ...
Melainkan teman masa kecilnya, Ayaka
Tachibana.
"Apa mungkin aku tidak sengaja
membangunkanmu?"
"Tidak, aku baru saja mau pergi tidur.
Sebaliknya, terima kasih, adikku keluar dari kamarku karenamu, jadi aku
bersyukur .... dan kau?"
"Aku baru saja selesai makan
malam."
Perbedaan waktu antara tempat Yuzuru dan
Ayaka saat ini hanya sekitar delapan jam.
"Aku sudah melihat gambarmu. Bagaimana
aku mengatakannya... kelihatannya dingin."
Yuzuru memberikan kesannya tentang foto Danau Baikal yang
dikirim oleh Ayaka.
Nah, dalam hati Yuzuru terheran-heran
kenapa Ayaka ingin pergi ke Rusia di saat seperti ini.
"Yah, tentu saja! Suhu saat ini
minus 5 derajat Celcius!
"Lagi-lagi membuatku iri. Di sini
suhunya 28 derajat Celcius. Sangat panas, jadi apa boleh buat."
"Kalau kau iri, bagaimana kalau kau
pergi kesini tahun depan?
"Tidak... dengan fotomu sudah cukup.
Berkat itu, di sini jadi jauh lebih sejuk."
Yuzuru ingin pergi ke sana di musim panas, tapi
dia tidak ingin pergi ke Rusia ketika musim dingin.
Liburan musim semi terbatas pada
negara-negara tropis.
"Itu bagus. Aku sudah lihat
fotomu, Yuzurun, dan sebaliknya, fotomu malah membuatku yang berada di sini
tambah kedinginan."
Sebaliknya, foto negara tropis yang
dikirimkan Yuzuru memiliki niat untuk memanas-manasi Ayaka yang kedinginan di
sana.
"Tahun depan, kenapa kau tidak pergi
ke negara tropis saja?"
"Ahaha! Tapi Rusia cukup
menyenangkan, kau tahu? ...... Mungkin lebih menyenangkan saat musim
panas."
Kemudian Yuzuru dan Ayaka berbicara sedikit
lalu berkata "Selamat malam".
"Sekarang... haruskah aku menelepon
Arisa sebelum tidur?"
Yuzuru mengirim pesan ke Arisa dan
bertanya, "Bolehkah aku meneleponmu sekarang?”.
Tanda telah dibaca langsung muncul.
"...Cepat sekali."
Apakah kau sedang memegang ponselmu dan
menungguku menghubungimu sejak tadi?
Seraya berpikir begitu, Yuzuru menelepon
Arisa.
"Halo"
"Ya, halo!"
Dia mendengar suara bahagia dari Arisa.
Yuzuru membayangkan kalau Arisa sedang
mengibaskan ekornya di depan ponselnya.
"Kamu sedang apa?"
"Aku mau mandi. Kalau
Yuzuru-san?
"Tepat sebelum tidur... aku ingin
mendengar suaramu."
"Aku mengerti ... Itu
benar. Jika mempertimbangkan perbedaan waktu."
Ketika di Jepang, mereka tidak perlu memperhatikan
perbedaan waktu.
Dalam hal ini, menelepon dari negara yang
berbeda sedikit menarik.
"Aku sudah melihat foto yang kamu kirim.
Kelihatannya hangat. Itu membuatku iri..."
Cuaca di Jepang mulai sedikit lebih hangat
di bulan Maret, tapi tetap saja masih dingin.
Dibandingkan cuaca di jepang, di sini
lebih hangat.
Namun, jika ada, "iri" Arisa
terdengar lebih untuk bepergian ke luar negeri ketimbang suhu.
Tampaknya dia sering bepergian ke luar
negeri ketika dia masih muda, tetapi Yuzuru mendengar dari Arisa bahwa dia
belum pernah liburan setelah dia diadopsi oleh keluarga Amagi.
"Kalau begitu, ayo kita pergi bersama
lain kali jika ada kesempatan. Ke pulau selatan."
"Eh, bolehkah?"
"Yah ... mungkin sulit bagi siswa
SMA."
Jika tahun depan Yuzuru meminta orang
tuanya, untuk mengajak Arisa, mungkin saja bisa..
Meski begitu, kalau orang tua Yuzuru
memberitahunya secara implisit bahwa mereka ingin pergi bersama keluarga Arisa.
Yuzuru juga tidak bisa memaksanya sendirian bersama keluarga Takasegawa.
"Bagaimanapun, kamu ingin pergi tempat
yang kamu inginkan saat bulan madu, 'kan?"
"Bu-bulan madu ... tu-tunggu, i-itu
masih terlalu cepat..."
Arisa panik meninggikan suaranya.
Nah, bulan madu tentu masih jauh.
Walaupun itu adalah masa depan yang pasti
akan datang.
"Yah, itu benar. Lebih baik pergi ke
laut di musim panas daripada itu."
"Bagus, laut ya. Aku ingin
pergi bersama Yuzuru-san. ...... Walaupun pergi ke kolam renang seperti
tahun lalu juga bagus."
Ngomong-ngomong, tahun lalu aku pergi ke
kolam renang bersama Arisa.
Yuzuru teringat kembali.
Saat itu, dia tidak bisa mengatakan kalau
dia dekat dengan Arisa ... tapi hubungan mereka sekarang sudah tidak sama
seperti saat itu.
...... Kalau sekarang, dia mungkin bisa
sedikit lebih "menikmatinya".
"Ah, itu, Yuzuru-san"
"Ada apa?"
"Umm, aku... tidak pandai
berenang"
"Ah ... kamu pernah bilang begitu
padaku."
Aku tidak bisa berenang 25 meter.
Yuzuru ingat kalau Arisa mengatakan hal
seperti itu.
"Ya. Um, aku tidak punya masalah
kalau sekedar bermain di kolam renang, tapi ... saat pelajaran renang, aku...
"
"Kalau kamu tidak keberatan, bisakah
aku mengajarimu?"
Mengetahui apa yang Arisa coba katakan,
Yuzuru menjawab.
"Apa tidak apa-apa?
"Iya, aku tidak keberatan"
Ayo ajari Arisa berenang dulu...
Itu adalah sesuatu yang Yuzuru pikirkan
musim panas tahun lalu.
Jadi tidak ada masalah bagi Yuzuru.
Tentu saja……
Yah, memang ... tidak dapat dihindari
untuk menyentuh tubuhnya ketika mengajarinya berenang.
Aku bahkan tidak pernah memikirkan hal
jahat seperti itu.
"Te-Terima kasih. ...... I-Itu
... "
"……Ada apa?"
"Tolong bersikap lembut padaku."
Itu adalah suara yang sangat menggoda.
Yuzuru merasa tubuhnya panas.
Kemudian hening sejenak.
"... Yah, sebelum itu, mari melihat
bunga sakura lebih dulu."
"Kamu benar."
Keduanya menutup telepon untuk menutupi kecanggungan
satu sama lain.
Translator: Exxod
Editor: Janaka
Udah mikirin bulan madu aja
ReplyDeleteHmmm🙂
ReplyDelete