Aren't You Too Sweet Salt-God Sato-san? - Volume 1 Chapter 2-A Bahasa Indonesia


 

Bab 2-A

Aku, Oshio-souta, adalah seorang karyawan di Cafe Tutujiーーwalaupun aku tidak dibayar, aku juga adalah seorang siswa SMA.

Pada akhir pekan, aku bekerja di kafe, tetapi tentu saja, aku harus pergi ke sekolah setelah hari libur.

……. Sekarang, kondisi fisikku sangat buruk karena kurang tidur sehari sebelumnya.

Dan aku akhirnya tertidur saat istirahat makan siang di kelas.

"Ini seperti akabeko"

Dalam tidurku, aku tiba-tiba terbangun karena suara sahabatku Misono Ren yang tertawa seperti orang idiot.

Rupanya dia tidak menyadari kalau aku tertidur.

"……… ah. Ren, bagaimana dengan pelajaran selanjutnya….?"

"Oi! Berhentilah mengantuk, ini sudah waktunya istirahat makan siang"

Dia mengambil posisi di sisi lain meja dan menggigit roti kroket yang dibelinya dari toko.

.......Sepertinya aku tertidur cukup lama, selama beberapa lusin menit.

Tapi rasa ngantukku belum hilang sama sekali, kepalaku masih berkabut.

"Apakah kau masih ngantuk?"

"Tidak, hanya sedikit….Aku benar-benar lelah"

"Bangun, bangun. kenapa aku harus makan sambil melihat wajah tidurmu."

Ketika aku hendak tidur siang, bahuku diguncang dengan kasar dan terbangun dengan paksa.

Aku tidak memintanya untuk membangunkanku, aku sedikit kesal.

"Beri aku istirahat. Aku kurang tidur."

"Kurang tidur? Apakah sesuatu terjadi padamu yang membuatmu begadang?"

Aku sangat senang bisa berbicara dengan gadis yang aku sukai untuk pertama kalinya setelah sekian lama hingga aku tidak bisa tidur sampai fajar.

Mustahil untuk mengatakan itu bahkan jika mulutku ember.

Terutama untuk pria di depanku yang terlihat seperti badut.

"Bukan apa-apa. Aku hanya menonton Itube sampai larut malam."

"Hahaha! Kau benar-benar idiot! Hahahahahaha"

Itu tawa bodoh.

Aku tidak ingin dikatai begitu olehmu.

Atau lebih tepatnya, kau selalu mengirimiku link video aneh itube di larut malam, apakah kau pikir kau berhak mengatakan itu kepadaku?

Sambil memikirkan itu dalam hati, aku memelototi pria yang menertawakan diriku seperti orang bodoh.

"Hei souta, haruskah aku memberitahumu sesuatu untuk membangunkanmu?"

"………….jika ini tentang bagaimana menjadi seorang ituber maka tidak."

"Ini berbeda"

"Aku tidak perlu tahu tentang cerita drama TV atau model gravure juga."

"Ini akan membangunkanmu lebih dari itu"

"Apa?"

"Lihatlah ke samping"

Aku melihat ke samping sambil mengerutkan alisku.

Lalu seperti yang dia katakan, rasa kantukku hilang dalam sekejap.

Karena Sato-san sedang berdiri di dekat jendela, tepat di seberang kami yang sedang duduk di dekat lorong, dan dia menatap ke sini dengan mata yang luar biasa.

Tatapannya seperti laser hingga lalat terbang pun bisa jatuh karenanya.

"Ah!?"

Aku membalikkan wajahku, jantungku hampir berhenti.

Mungkin karena melihatku terkejut seperti itu menarik, Ren tersenyum seperti iblis.

"Apakah kau sudah bangun?"

Aku berbalik ke arah Ren dan berkata dengan berbisik,

"Sejak kapan, sejak kapan Sato-san begitu?"

"Mungkin dari sekitar 10 menit lalu. Dia belum bergerak bahkan 1 mm."

"10..!?"

Apakah aku bisa tidur siang selama 10 menit saat ditatap oleh tatapan membunuh itu?

Dan Sato-san, kenapa kau melakukan itu Sato-san.

"Souta! Apakah kau melakukan sesuatu yang membuat Sato-san tidak senang."

Ren berkata sambil menunjukkan seringai lebar

Pada saat itu, aku merasakan darah mengalir keluar dari tubuhku.

"Eh? Apa yang telah kulakukan?"

"Tidak tahu tapi kau pasti akan dibunuh, membuat marah 'dewa garam Sato san' separah itu, apa yang telah kau lakukan?"

"Benarkah."

Kepalaku menjadi kosong.

Jika aku harus menggambarkan keadaan pikiranku saat ini dalam satu kata, rasanya seperti kiamat.

"Sato-san telah seperti itu sejak tadi, semua orang panik bertanya-tanya kapan itu akan terjadi."

 Aku bisa mendengar suara Ren di kejauhan, benar-benar tenggelam dalam pikiran.

……….Aku ingin tahu apakah yang kemarin menyinggungnya.

Mungkin begitu, membawa gadis yang belum banyak aku ajak bicara ke kamar dan menyentuh tangannya. Aku tidak bisa menyalahkannya karena menganggap aku binatang….

"Hei Souta! entah kenapa Sato-san datang kemari ah……wai…..!"

Apakah ini yang dimaksud dengan dari surga ke neraka?

Aku dapat berbicara dengan gadis yang saya sukai, aku merasa seperti orang bodoh karena sangat bersemangat tadi malam. …..

"…….uta!……….Souta…….hei…….!"

—-Ah, aku ingin menghilang, aku ingin menghilang.

Tentu saja sekarang setelah aku memikirkannya lagi, aku menyeramkan kemarin.

Mati, haruskah aku mati?, tidak ada cara lain selain mati……

"Souta-kun!!"

Saat aku tenggelam dalam keputusasaan, suaranya bergema di seluruh kelas.

Saat aku mengangkat wajahku dan kembali ke diriku sendiri, sebelum aku menyadarinya, Sato-san berdiri tepat di sampingku, menatapku.

Keheningan yang mematikan, Di tengah kelas yang sunyi, Sato-san menatapku seolah dia tidak bisa melihat apa pun di sampingku.

Dengan bahunya yang kurus gemetar dan wajahnya memerah seperti apel, dia —–

"Mi,….Mi…..,Mine!…bisakah kita bertukar ID Mine?"

Dia mengatakan itu sambil dengan sangat keras.

"Eh?"

Pikiran tadi membuatku benar-benar lengah.

Semua orang di kelas terkejut mendengar kata-kata itu dengan mata membulat, tapi yang paling terkejut adalah aku, sampai aku berhenti berpikir.

Kemudian, Sato-san berkata "berbeda….itu berbeda!" Dan mulai memberikan penjelasan sambil memberi isyarat dengan tangan dan kakinya.

"Bukannya aku ingin tahu ID Mine Oshio-kun!…..Tidak!.. itu tidak sopan. Maafkan aku. Aku benar-benar ingin tahu ID Mine-mu….. bukan itu!"

"……. Sato-san?"

"Ini, lihat! Kupikir aku harus mengirimimu gambar itu! Ya, benar, gambar ini… Kamu ingat, kan?——–"

"Sato-san——"

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi tenanglah..

Aku sedang berpikir untuk mengatakan itu, tapi Sato-san, yang terlihat seperti kereta yang mengeluarkan uap dari wajahnya, tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

"——Selfie yang kita ambil tadi malam di rumah Oshio-kun!"

Aku merasakan suasana di dalam kelas membeku.

Ini keadaan darurat, Sato-san belum sadar.

Sebaliknya, dia sepertinya berkata, "Aku akhirnya mengatakannya." Sambil menepuk dadanya dengan lega.

Aku menatap Ren seolah meminta bantuan.

Ren hanya menatapku dan membuka mulutnya untuk hanya mengatakan satu hal,

"Luar biasa."

Aku tidak suka sahabatku yang bodoh dan tidak dapat dimengerti.

Dengan ucapan Sato-san sebagai pemicu, tatapan tajam semua teman sekelas diarahkan pada kami sekaligus.

Mengabaikan wajahku yang hampir menangis, semakin banyak teman sekelas mulai bergosip dan memulai keributan.

"Oleh Mine, apakah Sato-san juga menggunakan Mine?"

"Kata-katanya.........mengejutkan? kenapa dengan Oshio-kun......?"

"Tidakkah menurutmu mereka berdua terlihat dekat? Aku belum pernah melihat Sato-san berbicara dengan siapa pun sebelumnya tapi ……."

"Dia juga mengatakan tentang selfie dan rumah ……"

"…….Mungkin mereka berdua berpacaran?"

Sato-san sepertinya sibuk mengeluarkan uap dan sepertinya tidak mendengar suara-suara itu, tapi aku mendengarnya. Ahhhhh, saat itu wajahku memerah seperti saat demam…

"Sa… Sato-san, kamu tidak merasa haus?"

Aku berdiri dari kursiku dan menekankan suaraku dengan sengaja.

Tapi di sisi lain, Sato-san memiringkan kepalanya dengan gerakan seperti binatang kecil yang lucu……..

"Oh, tidak terlalu. Aku tidak merasa haus.Se…Sebaliknya , tentang Mine…..?"

"Oke, tapi aku haus! Ayo beli jus, jus!"

"Mine……"

"Haruskah kita pergi sekarang?"

Aku lari ke luar kelas, dengan paksa menarik Sato-san, yang tidak begitu mengerti maksudku.

Semua orang menatap menusuk punggungku, sakit tapi tidak banyak yang bisa kulakukan.

Aku terus menyusuri lorong, berbelok di sudut depan tangga tengah, dan langsung menyusuri koridor panjang yang menuju ke gedung lain.

Aku menghela napas dalam-dalam ketika aku melihat bahwa tidak ada tanda-tanda siapa pun.

"Haaaaah………"

Jantungku masih berdebar.

Aku sangat malu hingga aku hampir mati. 

Alasan apa yang akan aku berikan kepada Ren nanti?

Saat aku sedang memikirkan itu.

"……… Oshio-kun………"

Sebuah suara datang dari belakangku, suara yang terdengar seperti akan segera menghilang.


Translator: Janaka

Post a Comment

Previous Post Next Post


Support Us